Home Artikel8 Fakta Menarik Tentang Kanker Payudara
8 Fakta Menarik Tentang Kanker Payudara

8 Fakta Menarik Tentang Kanker Payudara

Jakarta – Selain kanker serviks, kanker payudara juga merupakan salah satu jenis kanker yang berbahaya bagi wanita. Ini 8 fakta soal kanker payudara yang mungkin belum Anda ketahui.

Dijuluki ‘Penyakit Biarawati’ (Foto: dw.com/id)

1. Dijuluki ‘Penyakit Biarawati’ karena banyak biarawati terkena kanker payudara – Biarawati, peran yang membuat wanita tidak pernah memiliki keturunan, punya risiko lebih tinggi meninggal karena kanker payudara, ovarium dan rahim dibandingkan dengan seorang Ibu. Risiko seorang wanita terkena kanker ini meningkat dengan jumlah siklus menstruasi yang dia alami.

Muncul pada anjing dan kucingMuncul pada anjing dan kucing (Foto: dw.com/id)

2. Muncul pada anjing dan kucing – Kanker Payudara tidak hanya ditemukan pada manusia, tapi juga pada hewan. Meski lebih sering muncul pada anjing, diketahui kanker payudara pada kucing lebih agresif dibandingkan pada anjing.

Kotoran tawonKotoran tawon (Foto: dw.com/id)

3. Kotoran tawon digunakan sebagai obat dari kanker payudara – Dalam pengobatan kuno, kotoran serangga banyak digunakan untuk mengobati kanker payudara. Sebuah papirus Mesir menyarankan campuran otak sapi dan kotoran tawon dioleskan dibagian tumor payudara selama empat hari. Sampai abad pertengahan, kotoran serangga masih diangap sebagai salah satu perawatan paling maju untuk kanker payudara. Untungnya, metode perawatan telah berkembang sejak saat itu.

Catatan pertama mastektomiCatatan pertama mastektomi (Foto: dw.com/id)

4. Catatan pertama mastektomi yang ditawarkan untuk kanker payudara terjadi lebih dari 1.500 tahun lalu – Catatan pertama operasi pengangkatan payudara dilakukan pada 548 M kepada Theodora, Permaisuri Bizantium. Kemajuan pengobatan kanker payudara dalam beberapa dekade terakhir, menunjukkan pengurangan dramatis dalam penggunaan mastektomi ‘radikal’ (dimana payudara, otot dada, dan kelenjar getah bening semuanya diangkat). Hal ini merupakan bedah standar untuk kanker payudara sampai tahun 1960-an

Pria juga berisiko terkena kanker payudaraPria juga berisiko terkena kanker payudara (Foto: dw.com/id)

5. Pria juga berisiko terkena kanker payudara. Peluangnya 1:1.000 – Banyak orang tidak menyadari bahwa pria juga memiliki jaringan payudara dan berpotensi terkena kanker payudara. Hal ini jarang terjadi pada pria karena sel-sel saluran payudaranya kurang berkembang dibandingkan dengan wanita. Selain itu, pria juga memiliki kadar hormon wanita lebih rendah yang mempengaruhi pertumbuhan sel-sel payudara.

Kanker payudaraKanker payudara (Foto: dw.com/id)

6. Kanker payudara lebih sering muncul di bagian kiri – Dada sebelah kiri memiliki peluang 5-10% lebih besar terkena kanker payudara dibandingkan dada kanan. Sisi tubuh bagian kiri juga 5% lebih rentan terkena melanoma (sejenis kanker kulit). Tidak ada yang tahu pasti mengapa ini terjadi.

Saat ini sebagian besar wanitaSaat ini sebagian besar wanita (Foto: dw.com/id)

7. Saat ini sebagian besar wanita selamat dari kanker payudara (setidaknya di negara maju) – Kemajuan besar dalam kanker payudara telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir. Sisi pencegahan, evaluasi risiko, operasi, radiasi, dan perawatan lainnya telah berubah secara signifikan. Tingkat kematian akibat kanker payudara di negara-negara yang lebih maju seperti AS, Swedia dan Jepang pun telah menurun dalam beberapa tahun terakhir dan tingkat penyembuhan sudah 80% atau lebih.

Kerja shift berpotensiKerja shift berpotensi (Foto: dw.com/id)

8. Kerja shift berpotensi tingkatkan risiko kanker payudara – Badan Internasional untuk Penelitian Kanker baru-baru ini menyimpulkan, bahwa wanita yang bekerja shift malam selama 30 tahun memiliki risiko kanker payudara dua kali lebih tinggi. Namun, wanita yang bekerja malam tidak perlu panik. Perlu dicatat bahwa tidak ada hubungan yang ditemukan antara risiko kanker payudara yang lebih tinggi dengan periode kerja malam kurang dari 30 tahun. (gtp/ag)/dw.com/id.

Berita terkait

via tagar.id

loading...
Dokter Bandung

Dokter Bandung